Saturday, July 25, 2015

DIAGNOSA TAKABUR DAN CARA MENGATASINYA

MENDIAKNOSA SIKAP TAKABUR DAN CARA MENGATASI NYA


Pendahuluan
Kesombongan menjadi takbir yang menghalangi seseorang dari surga, karena kesombongan menjadi batas pemisah antara seseorang dengan akhlak sekalian orang mukmin .karena akhlak – akhlak tersebut pada dasar nya adalah pintu surga. Sedangkan kesombongan dan ketinggian diri akan menutup pintu – pintu surga tersebut. Karena orang yang sombong tidak bisa mencintai saudara nya sesama muk’min sebagaimana ia mencintai diri nya sendiri.
      Rinkas nya tidak ada satu pun akhlak  buruk dan tercela melainkan bahwa orang yang sombong dan tinggi diri itu tentu terpaksa mengambil nya dalam rangka mempertahan kan ketinggian dan kesombongan nya.karena ia khawatir akan kehilangan ketinggian nya.
    Berangkat dari hal tersebut maka tidak akan masuk surga orang yang ada di dalam hati nya terdapat kesombongan, sekalipun berat kesombongan nya ini seberat biji sawi. Dan seburuk buruk kesombongan adalah yang menghalangi seseorang dari memperoleh ilmu pengetahuan, menerima kebenaran dan mengikuti nya..  hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al Qashash
Al Qashash ayat 83

Pokok  Bahasan
A.     Pengertian takabur ,
Takabur adalah merendahkan dan menghinakan hamba  hamba Allah sesama nya atau yang lebih baik dari nya (Ihyaul’ ulumuddin,1993:594) di jelaskan juga dalam hadist Rasulullah  yang di riwayatkan oleh Imam Muslim,  Rasulullah bersabda : “ kesombongan adalah menolak kebenaran dan menghinakan makhluk” menurut kamus besar Bahasa Indonesia takabur  adalh merasa dirinya mulia , angkuh , menghargai diri nya berlebih-  lebihan .
Hakikat sombong dan bahaya nya,
        Pada hakikat nya sifat sombong dapat di bagi menjadi dua bagian yang pertama adalah kesombomgan batin dan kesombongan zahir.
Kesombongan batin adalah kesombongan yang terdapat dalam jiwa sedangkan kesombongan zahir adalah kesombongan yang di lakukan oleh anggota tubuh. Kesombongan batin lebih berbahaya dari pada kesombongan batin karena tingkah laku seseorang merupakan akibat dari apa yang terjadi di hati nya. Kesombongan batin akan memaksa anggota tubuh untuk melakukan hal – hal yang bersifat sombong, maka apabila ia melakukan nya disebut denga takabur
(berlaku sombong) dan apabila hanya menyimpan di dalam hati tanpa adanya tindakan di sebut dengan kibr (sifat sombong).
    Kesombongan itu bermuara dari keinginan untuk mendapatkan kepuasan diri dan cenderung untuk memperlihatkan kepada orang lain . oleh karena itu kesombongan memerlukan dua hal yaitu orang yang sombong (mutakabbir bihi ) dan orang yang di sombongkan (mutakabbir alaih)  jadi seseorang yang merasa diri nya lebih mulia dari pada orang lain , lebih wibawa dari pada orang lain ,lebih bahagia dari pada orang lain  dan mersa orang lain tidak mampu menyamai kebesaran nya , maka ia memiliki sifat sombong di dalam hati nya.(kibr) atau yang sering di sebut dengan ‘izzah (merasa diri nya lebih mulia)
Berangkat dari hal tersebut maka Allah berfirman dalam surat Al Luqman ayat: 18’
B.Orang yang di sombongi dan bagian sifat sombong.

Bahwa pihak yang di sombongi adalah (mutakabbir alaih )  adalah Allah, Rasulallah dan manusia. Sesungguh nya Allah telah menciptakan manusia dengan cenderung melakukan kezaliman dan kebodohan.terkadang ia sombong terhadap manusia  dan terkadang sombong terhadap Allah. Dengan demikian sombong dari segi pihak yang di sombong ( mutakabbir alaih ) di bagi menjadi tiga bagian :

1. sombong kepada Allah.
 Ini merupakan kesombongan yang paling buruk dan ini dilakukan hanya pada orang – orang yang paling bodoh dan membangkang . seperti kisah Raja Fir’aun, kisah Raja Namrud dan kisah Karun.

2. sombong kepada Rasulallah mereka yang disombongkan adalah merasa diri nya lebih mulia dari Rasulallah sehingga mereka  tidak mau mengikuti ajaran rasulallah. Maka Allah memberikan penegasan di dalam Al Qur’an Surat Al Furqaan ayat :21 

3. Sombong terhadap manusia. Seseorang yang yang memuliakan diri nya diri nya sendiri dan menganggap orang lain hina , tidak mau mematuhi orang lain ingin selalu diatas orang lain selalu meremehkan dan merendahkan orang lain.kesombongan ini meskipun di bawah poin pertama dan kedua tetapi tetap di katagorikan dosa besar. Karena hal tersebut ia seakan –akan melepaskan keagungan Allah untuk ia kenakan . sebagaimanadi terngkan dalam hadist qudsi :” keagungan adalah kainkudan kesombongan adalah kain ku , barangsiapa yang melepaskan kedua nya dari ku , maka aku hancurkan “

C. Sebab –sebab timbul nya sifat sombong.
Seseorang tidak akan memuliakan diri nya sendiri kecuali ia meyakini mempunyai sifat-sifat yang sempurna. Kesemuanya itu berkaitan dengan urusan agama dan dunia berkaitan dengan agama , yaitu ilmu dan amal perbuatan , sedangkan yang berkaitan dengan dunia yaitu : keturunan , kecantikan , kekuatan, harta dan banyak teman .  tujuh factor ini merupakan sebab timbul nya sifat sombong. 
Sebab pertama : Ilmu
     Sifat sombong merupakan penyakit yang cepat menjangkit para ulama. Mereka merasa kemuliaan ilmu , keindahan ilmu dan kesempurnaa ilmu, sehigga merasa diri nya mulia , sempurna dan menganggap rendah orang lain.

Hakikat Takabur
Hakikat takabur adalah merasa diri lebih sempurna dari yang lainnya.
Sifat takabur akan menimbulkan kehinaan dan bisa mengganggu akidah. Karenanya, Nabi saw. bersabda, ‘Aku berlindung dari hembusan takabur.” Karena itu pula, para sahabat pernah minta ijin kepada Umar r.a. agar memberi nasihat ummat setelah subuh. Umar r.a. menjawab, “Aku lebih takut ada hembusan yang melambungkan sampai ke bintang Tsuraya.”

Sebab, hembusan tersebut berpengaruh pada aktivitas lahiriah, seperti duduk di tempat yang tinggi, jalan di depan, melihat dengan pandangan sinis dan marah jika ada orang tidak mengucapkan salam, atau kepada orang yang tidak menghormatinya, lebih banyak menentang kalau dinasihati, menentang kebenaran bila diberi pandangan, dan memandang orang awam seperti memandang khimar.

Takabur tergolong dosa besar. Bahkan orang yang hatinya ada sebesar dzarah ketakaburan, tidak akan masuk surga. Sebab di dalam takabur ada tiga macam kotoran:

Pertama, takabur itu bertentangan dengan sifat-sifat khusus Allah swt, di mana sifat tersebut (takabur) adalah pakaian Allah swt, sebagaimana firman Allah swt. Keagungan tidak layak, kecuali hanya bagi-Nya. Lalu dari sisi mana, keagungan layak bagi hamba yang hina, yang tidak memiliki dirinya, apalagi menguasai yang lainnya?

Kedua, takabur seringkali membuat orang menolak kebenaran dan cenderung meremehkan orang lain. Nabi saw menjelaskan soal takabur dengan sabdanya, “Takabur, muncul dari masa bodoh terhadap kebenaran, menganggap rendah manusia, dan merasa lebih benar. Takabur menutup pintu kebahagiaan, begitu juga merendahkan makhluk.”

Sebagian sufi berkata, “SesungguhnyaAllah swt. menyembunyikan tiga perkara dalam tiga hal:
1) Menyembunyikan ridha-Nya dalam ketaatan kepada-Nya. Maka, janganlah merendahkan sedikit pun terhadap taat, siapa tahu ridha Allah ada di dalamnya.
2) Menyembunyikan dendamnya dalam maksiat kepada-Nya, maka janganlah meremehkan sekecil apa pun maksiat itu, barangkali di dalamnya tersembunyi dendam-Nya.
3) Menyembunyikan kewalian dalam diri hamba-hamba-Nya, maka janganlah merendahkan seseorang, siapa tahu orang itu wali Allah swt.

Ketiga, takabur dapat menghalanginya dari perilaku mulia dan terpuji. Sebab, orang yang takabur tidak akan pernah merasa mencintai orang lain sebagaimana la mencintai dirinya sendiri.

Ia juga tidak bisa merendah, tidak bisa meninggalkan antagonisnya, dengki dan amarahnya. Ia tidak bisa menahan diri, lembut dalam bicara, dan tidak mampu meninggalkan riya’. Secara global setiap perilaku tercela, senantiasa dilalui oleh orang takabur, dan tidak ada perilaku terpuji, kecuali harus meninggalkan sifat takabur tersebut.


0 komentar

Post a Comment